BOGOR, KOMPAS.com — Sebanyak 900.000 sarjana di Indonesia dinyatakan sebagai pengangguran terdidik, kata Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Agus Martowardojo di Bogor, Rabu (7/10).
Angka 900.000 pengangguran tersebut terbilang sangat fantastis karena berasal dari kelompok masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi. Angka tersebut bisa jadi ibarat permukaan gunung es, yakni hanya muncul di permukaannya dan angka sesungguhnya jauh lebih besar.
"Sarjana nganggur yang tercatat sebanyak 900.000 orang. Ini belum termasuk sarjana pengangguran terselubung," papar Agus Martowardojo.
Tingginya populasi sarjana yang menganggur tersebut membuat daftar pengangguran di Indonesia semakin banyak. Pasalnya, yang dinyatakan pengangguran terbuka mencapai angka yang sangat fantastis yaitu sembilan juta orang.
"Masalah pengangguran perlu kita sikapi bersama agar tidak menambah berat beban negara ini ke depan," imbuhnya.
Karena itu, Agus mengajak agar para pemangku kepentingan bahu-membahu mengatasi persoalan ini secara perlahan-lahan. Caranya yakni dengan menumbuhkan minat berwirausaha. Bila angka wirausaha meningkat maka pengangguran dengan sendirinya akan berkurang.
"Wirausaha akan menciptakan lapangan kerja baru. Semakin banyak peminat wirausaha akan semakin baik bagi upaya penanggulangan pengangguran," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar