SELAMAT DATANG DI BLOG HARYOTO SUNGAILIAT BANGKA

Minggu, 28 Juni 2009

Misi NASA Mengebom Bulan


WASHINGTON - Ilmuwan National Aeronautics and Space Administration, (NASA) tengah bersiap meluncurkan misi ruang angkasa dari Tanjung Canaveral, membawa sebuah misil yang akan membidik sebuah lubang dalam di permukaan bulan. Tujuan itu untuk melihat apakah ada jejak air yang akan terungkap dengan kerusakan di permukaan.

NASA kemudian akan menganalisa awan luar angkasa yang disebabkan ledakkan. Awan diselidiki terhadap kemungkinan tanda-tanda apa pun tentang air atau uap.

Ilmuwan berharap dampak pengepulan awan debu besar, gas, atau air es yang menguap, paling tidak setinggi 6 mil atau 9,6 kilometer lebih, membuat cukup terlihat dari Bumi. Jika pencarian sukses, penelitian dapat menyajikan suplai vital bila akan mendirikan basis di bulan

Bulan sendiri, sebagian besar berupa gurun kering, namun para ilmuwan meyakini sejumlah es bisa jadi terperangkat di kawah-kawah yang tidak pernah terpapar sinar matahari. Misi tanpa awak bernama Lunar Crater Observation and Sensing Satellite(LCROSS), akan menembakkan roket Centaur, ke dalam permukaan dengan kecepatan dua kali dari kecepatan peluru.

Pesawat luar angkasa itu akan mengorbit pada bulan selama setahun untuk mencari lokasi yang mungkin untuk pendaratan astronot. Lunar Reconnaissance Orbiter, demikian nama pesawat itu, akan menghabiskan waktu paling sedikit satu tahun, menciptakan map dengan detail dalam setiap menit pemindaian permukaan yang pernah terlihat.

Kendaraan tersebut akan menjadi pesawat luar angkasa Amerika pertama yang melakukan perjalanan ke bula sejak 1999. Para ahli astronomi telah lama berpikir jika hujan komet membawa air ke dalam atmosfer kering bulan tanpa kehidupan, lebih dari jutaan tahun.

Dalam beberapa tahun lalu, sedikitnya dua pesawat luar angkasa Amerika melaporkan keberadaan air dengan mendeteksi titik-titik hidrogen dan oksigen--dua unsur pembentuk air. Kedua zat itu membeku di dalam kawah-kawah tergelap di sektiar kutub selatan dan utara bulan. (telegraph/itz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa pendapat Anda dengan Blog ini?

Pengikut