SELAMAT DATANG DI BLOG HARYOTO SUNGAILIAT BANGKA

Kamis, 04 Juni 2009

Benarkah Timah Babel bakal habis 10 tahun mendatang?

Benarkah Timah Babel Bakal Habis 10 tahun Mendatang?Dalam ‘Seminar Menyelamatkan Industri Timah Nasional’,beberapa bulan yang lalu,disinyalir bahwa timah di Babel akan terancam habis dalam sepuluh tahun mendatang.Karena,konon cadangan timah di Babel tinggal 900.000 ton saja, dan kalau diproduksi sekitar 80 sampai 90 ribu ton per tahun,memang secara matematis timah di Babel bakal tamat dalam sepuluh tahun mendatang.Apalagi kalau pengelolaan penambangan tidak bisa terkontrol dan tidak mengikuti azaz ‘good mining practices’.Tapi apa benar penambangan timah mengikuti hitung2an matematis itu?. Bukankah timah di Babel yang sudah sejak tahun 1800an di tambang dan nggak ada habis2nya? Benarkah timah Babel ini akan benar2 habis? Lalu bagaimana kondisi sosial ekonomi Babel yang selama ini menyandarkan pada komoditi ini?.Adalah benar,seperti halnya bahan tambang lainnya seperti batubara,nickel,tembaga,dan minyak bumi,cadangan timah merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan (unrenewable resources).Artinya,cepat atau lambat,senang tidak senang sumberdaya alam tersebut bakal habis.Masalahnya adalah pada kata kunci “HABIS”.Kata itu sering sekali disalah-tafsirkan karena kurangnya pemahaman tentang karakteristik dan konservasi cadangan,fluktuasi harga dan kaitannya dengan cut-off grade, kemajuan dan inovasi teknologi eksplorasi dan eksploitasi.Apalagi kalau statement “habis” tersebut penuh dengan muatan politik,jadi susah membuat intertpretasi dengan jernih dan benar.Timah Babel yang ditemukan pertama kalinya pada tahun1709 di Sungai Olim,kemudian diikuti dengan pencarian besar2an setelah ditemukan Bor Bangka pada 1825 oleh seorang Dutch Engineer;Angkeringa Sejak itu eksplorasi dan eksploitasi timah Babel dilakukan secara terus menerus sampai sekarang.Tapi kenapa sepertinya nggak pernah habis?.Seperti disinggung dimuka,secara sederhana timah dikatakan ‘habis’ akan sangat tergantung dari fluktuasi harga.Ketika harga timah turun,penambangan akan dilakukan pada cadangan dengan ‘cut off grade’ tinggi. Penambangan akan dilakukan secara selektif,banyak aktivitas penambangan biaya tinggi akan tutup,dan kerusakan terrestrial akan berkurang.Timah seolah-olah menjadi langka dan orang cenderung berkata ‘timah sudah habis’.Tapi jika harga timah naik,penambangan akan dilakukan pada cadangan dengan ‘cut off grade’ rendah.Penambangan akan dilakukan secara massal,daerah yang dulunya ditinggalkan (remnant area) di-evaluasi ulang untuk ditambang kembali,bahkan daerah tailing juga dilirik untuk ditambang ulang.Daerah yang sudah di reklamasi juga ditinjau ulang,kalau perlu dibongkar,ditambang dan di-obok2 lagi demi harga yang tinggi.Masalah harga ini memang agak ironis.Babel yang pemasok utama timah dunia,namun tidak bisa menentukan harga timah,yang banyak ditentukan di pasar London (LME) dan Kualalumpur (KLTM).Untuk sebuah corporate yang terencana saat harga tinggi ini juga adalah saat yang tepat untuk meningkatkan aktivitas eksplorasi dan melakukan inovasi metoda ekstraksi untuk meningkatkan produksi dan daya tahan corporate disaat harga turun.Tiga hal penting.Tapi yang jauh lebih penting dari sekedar membicarakan timah yang bakal habis, adalah mengelola sumberdaya alam yang memang sudah memasuki masa senja ini dengan pengelolaan yang profesional.Artinya keberadaan timah dan sumberdaya alam lainnya di Babel ini harus diperuntukkan untuk “kemaslahatan umat”.Kepemilikan sumberdaya alam dalam UUD 45 Pasal 33 (3) sudah sangat jelas,yaitu pada bangsa dan negara.Bangsa dan negaralah yang memiliki kuasa atas kekayaan alam (mineral right).Mereka juga yang memiliki hak penyelenggaraan penguasaan (mining right),yang kemudian pengusahaannya (economic right) bisa diberikan kepada pihak lain,tetapi tetap dalam kerangka “untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.Undang-Undang Minerba yang baru beserta Peraturan pemerintah yang akan melengkapinya merupakan pijakan utama dalam pengelolaan sumberdaya alam,termasuk timah Babel.Yang berikutnya adalah harus senantiasa dikembangkan semangat untuk melakukan eksplorasi dan inovasi teknologi ekstraksi untuk mengoptimalkan system penambangan yang dilakukan, untuk mendapatkan recovery factor yang tinggi.Pencarian cadangan baru semestinya dikonsentrasikan untuk menemukan deep alluvial tin deposit di Babel.Kenapa?,..karena cadangan jenis ini bukan untuk kelas tambang rakyat.Cara penambangannya sangat memerlukan expertise,equipment dan capital yang tinggi.Sehingga konflik kepentingan dengan tambang rakyat bisa dihindari,bahkan tidak menutup kemungkinan adanya sinergi antara keduanya.Potensi cadangan ini di Bangka masih terbuka di Bangka Selatan (bagian selatan Pading Pluton) dan Bangka Utara (sekitar Klabat Pluton) yang sebagian penambangan sebelumnya tidak mencapai basement karena tebal dan liaynya stiff clay sebagai lapisan penutup.Seperti diketahui exploitasi timah di Babel sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.Dalam perjalanannya sering sekali diwarnai konflik kepentingan antar stakeholders,masalah rehabilitasi lahan bekas tambang dan pemberdayaan masyarakat lingkar tambang.Oleh karena itu,sudah seharusnya kepada para pelaku usaha (seperti: Perusahaan Smelter.PT.Timah, PT.Koba Tin) didorong,difasilitasi dan kemudian ditagih kewajibannya dalam tiga hal penting yaitu; pelaksanaan dan penyelenggaraan reclamation, mine closure dan community development.Tiga hal ini akan menjamin kelestarian lingkungan dan kesinambungan usaha dan tersebarnya manfaat keberadaan timah di bumi Babel buat masyarakatnya.Lalu,benarkah timah Babel akan habis 10 tahun mendatang?.Kalau program penambangan dilakukan dengan santun,berwawasan lingkungan dan senantiasa memperhatikan konservasi cadangan serta bisa mengontrol pasar,pasti pemerintah dan masyarakat akan merasakan manfaat berlebih dari apa yang ada sampai saat ini.Tapi seandainya hari ini harga jatuh sampai US$ 3500 per ton,dan berlangsung selama 3 bulan saja, bisa jadi kita bisa bilang “timah Babel habis”,…nggak perlu nunggu 10 tahun lagi.
Write comment (0 Comments)
Terakhir kali diperbaharui ( Minggu, 24 Mei 2009 )

<< Mulai < Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya > Akhir >>

Hasil 1 - 3 dari 118

www.bangkabelitungprov.go.id | © Copyright 2008
Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Air Itam Pangkalpinang 33148 Fax.(0717)439324 | Telp.(0717)439325,439326,439327

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa pendapat Anda dengan Blog ini?

Pengikut